22 June 2017

Bukber Perdana di Makassar: Aims' House


Hampir tiga bulan gue di Makassar, belum pernah ada acara seru yang pernah gue ikuti. Saat Ramadan tiba, gue melewatkan banyak bukber di seberang pulau sana. I miss my friends! Di detik menjelang akhir Ramadan ini, Kakak Ery ngajak ikut bukber sama teman-teman komunitas bloggernya. Gue langsung terima ajakannya, berpikir mungkin gue harus kembali berkomunikasi dengan manusia lainnya. Namun setelah itu, gue nggak tenang! Yes, I get REALLY  anxious setiap kali ketemu banyak orang baru. Gue bisa akrab dengan satu atau dua orang baru. Tapi saat dipertemukan BANYAK orang baru? Napas aja harus diatur. Bener aja, malamnya gue nggak bisa tidur dan saat nunggu dijemput kakak Ery, gue bolak-balik nggak tenang sambil atur napas. Saat tiba di kafe dan ternyata banyak orang, lutut gue rasanya lemas. Gue cuma bisa senyum-senyum tanpa tau mau ngomong apa dan berharap getaran tangan gue nggak kelihatan. To be honest, this is my second attempt to write this post. Setelah baca-baca blog kakak Ery dan teman-temannya yang udah jadi blogger pro, apalah gue yang cuma remahan kerupuk ketoprak (gue kangen ketoprak astaga please come to mama!), gue coba nulis sebagus mereka. Saat udah selesai, I wasn't happy with the result, so fuck it I'm back to being myself!

Acara bukber ini diadakan di Aims' House, Jalan Dr. Ratulangi yang posisinya tinggal ngesot dari Mall Ratu Indah. Tempatnya nggak begitu besar, dan terasa agak sesak saat orang yang datang terlalu banyak. Entah karena tempatnya yang nggak begitu besar, atau gue emang sesak karena sedang anxious. Maybe the latter. Kesesakan gue berkurang saat duduk di sebelah Kakak Iqko, karena berasa udah di safehaven (biar sweet), ada kawan satu frekuensi yang bisa diajak ngobrol ngalor ngidul. Kalo tempat ini nggak terlalu ramai, sepertinya gue akan betah nongkrong sambil kerja di sini, karena suasananya nyaman dengan tumpukan buku sebagai dekorasi (everything looks better with books in it) dan banyak colokan!
 
Kafe ini menyediakan beragam makanan, mulai dari yang berat kayak Mie Kering, Mie TekTek (jangan salah baca!) dan Bakso, sampai makanan buat ngemil lucu kayak nachos dan roti cane. Harganya? Mureeeeeh! Apalagi untuk ukuran yang bisa dibagi buat sekelurahan. Ada beberapa makanan dan minuman yang gue cobain. 
Roti Cane Manis
Gue pesan roti cane manis. Teksturnya kurang garing, terlalu kenyal. Tapi ada marshmellownya. Kyaaaa kawaii! Faizah suka banget roti cane ini, sampe bolak-balik minta dipotongin :"
Iced Green Tea Latte
Fotonya nggak niat banget yak! Anaknya nggak artistik.
Ini juara! Minuman Matcha yang enak itu susah dicari. Biasanya entah terlalu manis atau terlalu hambar karena pelit bubuk Matcha. Gue bahkan kurang suka minuman green tea tempat ngehits yang sedotannya warna hijau itu. Tapi seriously, yang ini enaaaa!
Komen gue berfaedah banget gak sih? Ya maap, gue nggak bisa jadi ahli makanan yang "wow ini tekstur es batunya pasti dari air gunung salak, gulanya dari kebun tebu karawang yang digiling dengan indahnya..." Gue cuma bisa bilang "enak" dan "nggak enak". Mungkin karena itulah gue nggak pernah diajak syuting jajan bareng Peppy atau Pak Bondan. 
Beef Nachos (cr: Qiah)
Ini pesanan kakak Iqko. Yang tadi gue bilang bisa buat share sekelurahan? Ini dia. Ini kurang bisa dibilang nachos karena keripiknya yang nggak kayak nachos beneran. Lebih kayak pangsit goreng. Tapi gue bukannya bilang ini nggak enak. Toppingnya enak! Gue nggak peduli tentang keripiknya, selama enak, aku senang, oppa!
Cheesy Cassava (cr: Qiah)
Selain iced green tea, ini juga yang paling gue suka! Awalnya gue nggak mesen karena kirain cuma singkong goreng yang ditaburin keju. Eh ternyata ini singkongnya semacam dilumat (DILUMAT APAAN?!), dimasukin keju di dalamnya, di atasnya ada taburan keju lagi. Ada sambelnya juga. Kalo ke sini lagi, gue akan pesan ini lebih dari satu porsi. Oishii!
Aims' House
Mungkin Om Darwis Triadi akan kesel kalo liat foto ini. Nggak ada bagus-bagusnya, I know. Tapi yah beginilah kira-kira interior kafenya. Mungkin muat untuk 25-30 orang aja. Satu hal terpenting: I finally interacted with other humans! Yatta~

04 June 2017

Konser, Pilih Kelas yang Mana?

Funnily enough, ada beberapa teman gue yang kalau mau nonton konser, selalu konsultasi dulu sama gue, harus pilih kelas yang mana. So here I am, writing this. Semoga post kali ini berfaedah dan mendapat barokah bulan Ramadhan.

Saat mau nonton konser, ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan. Yang pertama pastinya budget. Yang kedua, prioritas. Apakah lo mau lihat idola dengan lebih dekat, atau menikmati pengalaman konsernya. Pengalaman konser di sini maksudnya melihat segala aksi idola secara keseluruhan, pernak-pernik dan teknologi panggung, juga kualitas suara. I can tell you, dengan melihat idola lo dari dekat, lo nggak akan dapet pengalaman konser yang maksimal karena kualitas suara yang lo dengarkan nggak akan sebagus kalo nonton dari jauh. Banyak juga yang karena ngefans banget sama si artis, jadi gegabah milih kelas. Dia pilih paling mahal. Di beberapa konser yang gue tonton, yang paling mahal atau VIP justru jauh dari si artis, tapi emang tempatnya bisa duduk nyaman. Tapi kalo lo ngefans banget dan pengen lihat idola dari dekat, nggak perlu pilih VIP. Jauh dan mahal, meskipun setiap konser memang berbeda seating plannya. Gue akan kasih contoh beberapa seating plan konser.

Ariana Grande
Harga tiket termahal dan termurah jauh gela, udah kayak ke Bekasi!
Di sini, andaikan prioritas gue adalah pengen lihat Ariana dari dekat, gue akan pilih Festival A/B. Jelas. Posisinya dekat panggung. Tapi kalo prioritas gue adalah pengalaman konser, gue akan pilih VVIP. Kalo gue pengen pengalaman konser tapi gue kere, gue akan pilih Yellow atau Blue. Gue juga harus lihat venue di mana. Kalo venue di Tennis Indoor yang nggak begitu besar, gue masih bisa pilih Purple. Tapi ini venuenya di 2 hall JIEXPO yang besarnya udah kayak cintaku ke si bebeb, jadi gue nggak akan pilih Purple, karena gue pasti cuma bisa lihat kelingking joget-joget. Jauh! Tapi kalo memang budget cuma cukup buat Purple, bolehlah, asal bisa menikmati konsernya.

(Read: Bang Bang in Jakarta with Ariana Grande)

One Direction
Naini! Satu lapangan GBK dong! Plis bawa teropong!
Di sini, kalo gue pengen liat dedek Niall dari dekat, gue jelas akan pilih Festival A/B, toh harganya nggak beda jauh sama yang paling murah. Syukur juga kalo bisa bonus percikan keringat Harry. Gue nggak nyaranin pilih kelas Festival yang lain. Why? Nggak keliatan! Semua orang berdiri, semua orang angkat tangan pegang gadget buat foto dan rekam video, lantai pun nggak menanjak ke belakang. Waktu 1D konser di Jakarta, berhubung dapat tiket gratisan, gue dapat Festival C. Serius, sepanjang konser gue cuma nontonin tangan orang! Kecuali tinggi lo dua meter atau lo rela pake sepatu Lady Gaga, bolehlah pilih Festival yang lain. 
Kalo mau punya pengalaman konser yang seru, gue akan pilih Tribune 2. Meskipun jauh, gue bisa menyaksikan segala yang terjadi di panggung dengan kualitas suara yang bagus. Harga tiketnya murah pula! See? Yang paling seru nggak selalu yang paling mahal kan?

(Read: Seeing My Babies; One Direction in Jakarta)

BTS

Banyak yang protes soal layout konser ini. Gue pun nggak nonton, jadi nggak tahu medan perang. Tapi kalo lihat seating plan dan ingin membuktikan kemulusan V, gue akan pilih Red Zone. Red Zone terlalu mahal atau pengen menikmati pengalaman konser? Silakan pilih Blue Zone. Nonton BTS emang enaknya sambil jejogetan, sedangkan Blue Zone itu duduk. Tak apalah, yang penting gue dapet semua kualitas konser dan nggak harus menumpahkan air mata saat lihat saldo tabungan. Gue nggak menyarankan Green Zone atau Purple Zone. Di Green Zone, tanpa lantai yang menanjak ke belakang, gue bakal susah lihat aksi bebeb V di panggung dengan tinggi badan di bawah rata-rata gue ini. Di Purple Zone, mau ngapain beb? Udah berdiri (yang belum tentu kelihatan), posisinya di samping pula. Lokasinya di ICE, yang besarnya seperti Pulau Kalimantan, yah kira-kira lo nontonnya dari Sumatera. Mahal pula!

CNBLUE
Ini dia yang sedang gue nantikan! Kalo ingin menyaksikan cengiran Min Hyuk dengan jelas, yuklah pilih VIP. Syukur kalo bisa touching-touching tangan Yong Hwa. Kalo gue pengen punya pengalaman konser yang luar biasa dan emang nggak sanggup beli VIP, gue akan pilih Silver, meskipun harus merelakan cengiran Min Hyuk. Minimal gue bisa menikmati konsernya secara keseluruhan.

(Read: CNBLUE: Overload)

Catatan akhir:
Bukan, ini bukan nama artis.
Semua analisis gue di atas itu nggak tetap, tergantung kondisi asli medan perangnya. Juga, balik lagi ke diri lo. Iyalah, masa lo yang mau nonton konser, gue yang ngatur? Silakan pilih apapun yang membuatmu bahagia, dengan begitu, akupun akan ikut bahagia. 
Untuk VIP, meskipun kadang posisinya jauh dari panggung, VIP sering ada kelebihannya. Entah itu undian Meet and Greet, merchandise, atau kayak waktu di konser Demi Lovato: dapat makanan! Jadi silakan pertimbangkan sendiri, apa prioritas lo. Kalo budget terbatas tapi tetap pengen nonton aksi idola? Silakan pilih kelas termurah. Ngefans berat nggak harus selalu ditunjukkan dengan cara beli tiket mahal kok! Dengan lo beli tiket konsernya aja, itu udah menunjukkan dukungan untuk si artis kesayangan. Sedap!
Tulisan di atas nggak berlaku buat Festival atau konser yang nggak dibagi per kelas. 

Yang terpenting: Semoga bahagia!