Berubah Wujud Saat Nonton Neck Deep di Jakarta
Oke. Ini akan jadi salah satu curhatan tertelat gue. Mau bikin alasan, tapi nggak punya alasan. 11 Maret lalu, gue kembali ke kodrat Pop-Punk gue. Gue nonton Neck Deep di Jakarta! Yay! Selalu ada yang menarik dan selalu ada hal berkesan di konser rock.
Sejak rajin pake Spotify, gue yang biasanya susah hafal lirik lagu, semakin susah buat ngafalin. Nyalain aja Spotify sepanjang hari tanpa meratiin lagu apa yang lagi didengarkan. Begitulah gue dan Neck Deep, band asal Wales ini. Asal dengar, tapi nggak hafal, jadinya nggak bisa ikutan sing along sepanjang konser. Level heboh? Oh jangan sedih! Badan gue tetap rontok di penghujung konser. Dari beberapa konser Pop-Punk yang gue tonton di MS Hall, Neck Deep ini penontonnya paling banyak! Dalam venue pun penuh. Gue dan Jeni berdiri di barisan belakang, karena gue udah nggak kuat menghadapi crowd surfing, di mana kaki orang tepat ada pas di depan muka gue.
Konser dibuka dengan penampilan Rocket Rockers dan band asal Malaysia, Patriots. Dammit I love my pop-punk frens! Di beberapa konser terdahulu, saat opening act tampil, penonton sengaja terlihat nggak excited, bahkan banyak yang cukup songong dengan teriak "WEY UDAHAN WEY!" Nah, di konser ini, walau nggak kenal lagu Patriots, penonton tetap excited jejingkrakan, padahal Patriots ini band baru, belum ada yang tahu lagunya. Kalo Rocket Rockers, nggak usah ditanya lah ya. Rame! Konser belum mulai, keringat udah bercucuran. Nunggu Neck Deep naik ke panggung ternyata cukup lama. Lama banget! Untungnya distel lagu-lagu band rock, seisi venue berasa karaokean bareng. Kawan sepermainankuh!
Akhirnya Neck Deep tampil ke atas panggung. Ben Barlow tampil ke atas panggung dengan penuh aurat. Nggak pake atasan, cuma pake celana pendek. Astagfirullah! Apa kata mama gue nanti?! Ben ini tampilannya garang, tapi kalo ngomong, dia sweet banget! Ben bahkan minta penonton untuk saling jaga, untuk saling mastiin apakah penonton lain baik-baik aja.
Oke. Walau nggak hafal lagu-lagunya, gue heboh sampe lupa dunia. Sepertinya kemiringan otak gue harus diukur karena headbang sepanjang konser yang mengguncang dunia. Beberapa kali, mosh pit terbentuk, dan gue dengan senang hati minggir, belum berani bertarung di mosh pit. Stage dive? Oh jangan tanya! Padahal nggak ada yang nanya. Banyak! Yang paling bikin kagum, ada mbak-mbak berkerudung naik ke panggung, dan langsung terjun ke penonton. Mbak, aku fansmu! Saat 'December' dibawakan, gue berasa "THIS IS MY MOMENT!" Karena emang cuma ini lagu Neck Deep yang gue hafal, jadi bisa ikutan nyanyi.
Gue selalu suka atmosfer konser rock. Artis dan fans berasa dekat banget, sama-sama have fun tanpa saling adu bodi. Adu bodi sih, tapi sopan kayak menantu idaman mama. Banyak penonton yang naik ke panggung, ikutan "tampil", tapi nggak mengganggu si artis. Di lagu 'A Part of Me', ada fans cewek yang diajak nyanyi bareng di atas panggung dong! Duh itu cita-cita gue yang belum terwujud, tapi sayangnya gue suara gue nggak cocok untuk telinga manusia. Yang gue suka juga, semua orang beneran have fun untuk menikmati konser, nggak ada yang berebutan mau dekat sama si artis, jadinya segarang apapun penontonnya, nggak seganas waktu gue nonton konser Westlife yang dorong-dorongannya bikin gue nangis sampe telpon mama. Ini masih agak lowong, penonton bisa sesuka hati pilih posisi walau venuenya penuh. Nggak terlalu banyak polusi layar hp juga, karena nggak banyak penonton yang sibuk motret dan ngerekam. Saking saling menghormatinya, saat ada satu penonton yang pingsan, penonton lain rela minggir dan bantuin yang pingsan itu, walau harus melewatkan beberapa momen konsernya. Kusemakin cinta kalian, gaes!
Dapat ini! Yo biyatch is lucky |
Di beberapa lagu terakhir, gue dan Jeni memutuskan untuk maju ke depan panggung. Ada beberapa konser yang rasanya gue nggak pengen konser itu berakhir. Konser ini salah satunya. Saat konser selesai, gue baru sadar betapa encoknya badan gue. Kaki baru terasa nyut-nyutan karena jejingkrakan sepanjang konser. Waktu konser mulai, rambut masih berkilau cantik sempurna, wajah masih matte tanpa setitik keringat pun. Waktu konser selesai... tampang udah nggak terpikirkan. Ndak apa, konser selalu terasa lebih menyenangkan saat kalo udah selesai, wujud lo udah abstrak.
Ini gue sebelum konser. |
Ini gue setelah konser. |
No comments: