2020

6:47 PM

Luar biasa, hampir lupa gue punya blog! 


Pernah nggak sih ngerasa bosan sama hal-hal yang dahulunya terasa menyenangkan? Lagu yang dulu terasa nikmat di telinga kini terasa bising. Film yang dulu bikin nonton sampai begadang, kini terasa membosankan. Nulis blog yang dulunya bikin gue selalu excited merangkai kata, kini terasa melelahkan. Kadang gue nggak tahu apa lagi yang bisa gue lakukan untuk menjaga kewarasan.


2020 merupakan tahun dengan perubahan drastis dalam hidup gue. Tau rasanya mimpi sohiban sama idola, tapi kemudian alarm bunyi dan kita terbangun dan sadar itu cuma mimpi, trus perasaan jadi hampa? Nah, begitulah 2020 bagi gue.


Tahun 2020 dimulai dengan mimpi indah yang terwujud. Gue keliling Asia Tenggara untuk nonton konser Winner. Pergaulan gue dan teman-teman gue menyenangkan, selalu ada topik seru untuk kami bahas di grup WhatsApp, mulai dari politik sampai cerita kehidupan. Kami juga rajin ketemuan untuk berbagi keseruan random, mulai dari jejogetan Sarangeulhetda di Inul Vizta, sampai berkendara menikmati malam Jakarta sambil nontonin Titin Kharisma. Pekerjaan gue berjalan dengan sangat baik dan menyenangkan. Wah rasanya gue bisa menguasai dunia, melakukan apa pun yang gue mau. 


1 Maret 2020, gue nonton konser NCT Dream di Jakarta. Ternyata itu jadi konser terakhir gue, entah sampai kapan, karena pada 2 Maret 2020, kasus COVID-19 pertama di Indonesia diumumkan. Dunia langsung terasa abstrak. Semua rencana batal. Kehidupan berubah. Untuk pertama kalinya, nggak ada acara makan-makan keluarga di ulang tahun gue yang ke-28. Nggak ada acara bukber saat bulan Ramadhan. Gak ada nongkrong di kafe dari pagi sampai tengah malam. 


Bulan Agustus, nyokap divonis kanker payudara. Dunia makin terasa nggak jelas. Orang-orang terdekat gue pasti tahu bahwa gue diam-diam ambisius dan punya banyak cita-cita. Tapi kemudian, gue nggak tahu apa yang gue inginkan. Gue cuma berusaha bertahan hidup, day by day. Dunia gue yang dahulu terasa tak terbatas, kini terasa sempit. Sekarang fokus gue adalah nemenin nyokap menjalani pengobatan. Gue, bokap dan nyokap sekarang seperti satu tim, sama-sama berjuang mengalahkan si K. Karena ini, gue sering disebut "anak baik". Buat yang nonton K-drama Start Up, pasti tahu gimana Han Jipyeong nggak suka disebut anak baik. Nah, ternyata gue tahu rasanya. Julukan "anak baik" itu merupakan beban. Gue bukan anak baik. Saat udah di puncak capek, gue masih sering ngomel dan berkata-kata yang menyakitkan hati orang. Dan plz, jujur gue nggak suka dengar, "Jaga mamanya, ya. Pahala buat anak soleh itu besar, lho." Kok kedengarannya gue nggak ikhlas? Gue melakukan ini ya karena gue mau dan mampu, bukan karena gue berambisi dapat pahala.


Sungguh perfect timing, nyokap divonis sakit saat masa pandemi. Kita jadi nggak punya hiburan. Di dunia tanpa COVID, segalanya mungkin lebih mudah karena gue masih bisa melepaskan penat dengan ngonser atau traveling. Lah, sekarang? Dengan nyokap yang udah punya penyakit bawaan, kami harus lebih ekstra untuk menghindari COVID.


Di akhir 2020, mental gue terasa nggak karuan. Kayak... kacau banget. Emosi gue nggak terkontrol. Saat senang, gue bisa ketawa sampe teriak-teriak, padahal yang gue ketawain itu nggak lucu-lucu amat. Saat lagi sensi, lihat foto ganteng Mino aja gue nangis. Aneh banget. Dipikir-pikir, beberapa bulan ini gue nggak punya waktu untuk diri sendiri. Yah gue sih masih bisa sendirian di kamar, tapi yang gue pikirin itu bukan diri gue. Gue selalu standby, in case nyokap butuh gue. Soal memilih makanan aja bikin gue stres karena gue harus mikirin apa yang bisa nyokap gue makan. Kadang, gue bahkan berhalusinasi. Gue seperti denger suara nyokap manggil gue, tapi saat gue nyahut, nggak ada balasan. Ternyata suara itu hanya ada di dalam kepala gue. Again, aneh banget.


Kemudian gue sadar, ini saatnya gue mempertahankan kewarasan dan memikirkan diri sendiri. Saat ini, semua hobi gue terhenti akibat COVID sialan. Trus gue ingat, gue punya satu hobi lain: belajar. Aneh banget gasih? Buat gue, belajar itu menyenangkan. Wk. Akhirnya gue mendaftarkan diri di beberapa kursus bahasa Korea dan bahasa Jepang. Belajarnya sih pusing, tapi pusingnya tuh menyenangkan. Yang tadinya merasa hampa dan nggak excited menantikan apa pun, kini gue excited menantikan kelas-kelas kursus gue. Kalo ditanya, apakah gue udah fasih berbahasa Korea dan Jepang? Kagak! Tapi gue senang dan kondisi mental gue udah lebih baik.


Gue juga mulai open up ke teman-teman gue soal apa yang gue rasakan. Thank God, gue punya teman-teman luar biasa. Kini kami rutin saling bertanya kabar. Bukan pertanyaan basa-basi. Dengan kondisi dunia saat ini, "Gimana kabar lo hari ini?" terasa sangat bermakna dan harus ditanggapi serius. Kami berusaha bikin kegiatan untuk menghibur diri secara online, kayak melukis bareng sambil mimik-mimik sambil ngemil sambil cecurhatan. Mimik gue sih paling keren Es Kopi Kelapanya Kopi Kenangan my luv, bukan alkohol. Bisa-bisa leher w ditebas mamak! Gue bersyukur punya teman-teman yang pandai mendengarkan, bukannya memberi saran-saran yang nggak diminta. Kami ngerti, kadang, kami hanya butuh didengarkan, bukan dikasih kata-kata template "Ibadah lo harus ditingkatin" atau "Harusnya lo bersyukur, banyak yang lebih menderita dari lo." Ai luv mai fwenz!


Kini, sedikit demi sedikit, gue mulai menuliskan lagi cita-cita gue. Gue mulai bikin cita-cita dan khayalan baru. Yah ngayal aja dulu, mumpung gratis. Gue mulai mensyukuri hal-hal kecil dalam hidup gue. Bukan syukur seperti, "Ini semua ada hikmahnya," (which I dislike... A LOT!) tapi... gimana ya? Gue nggak menemukan kata-kata yang cocok untuk menggambarkannya. Satu hal yang paling gue syukuri adalah gue nggak punya penyesalan soal keinginan gue. Syukurlah, dulu gue impulsif, nonton konser sana-sini, konser si ini dan si itu. Syukurlah, gue udah mengunjungi tempat-tempat yang gue mimpikan. Syukurlah, gue punya banyak kenangan manis yang rasa hangatnya terasa sampai sekarang.


Dari 2020, (semoga) kita makin sadar to let people enjoy life the way they want. Jadi fans drakor angkatan COVID? Good, sini gue kasih rekomendasi drakor seru! Jadi kpopper (atau ARMY) karbitan? Hebohin artis idola? It's okay. RM ganteng banget woe! Also, #StanWINNER. Pamer foto-foto throwback liburan? Keren! Tell me your interesting stories! Punya hobi baru? Mantap! I hope they bring joy for a long time! Memulai bisnis baru? Hebat! Mau rebahan aja? Gak apa, nikmatilah! Yang terpenting saat ini adalah tetap hidup dan menjaga kewarasan. Let them be.


Waw sungguh penutup yang positif. Tapi apakah semuanya udah baik-baik aja buat gue? Hhhhhhhhhh!


***

Post ini pasti dibaca sama sepupu, saudara handai taulan sadayana. Please, nggak usah kasih lihat mama soal postingan ini. Nggak perlu. Mentalnya yang lagi sensitif nggak perlu ditambahin bacaan sensitif di post ini. Just send her positive vibes❤

No comments:

Theme images by latex. Powered by Blogger.