Umik si Ratu Solok Menikah!


Umik Boco si Ratu Solok akhirnya menikah! Zaman kuliah dulu, kami selalu bercanda, bilang yang bakal nikah duluan di antara kami adalah Umik Muthia, dan akhirnya itu terwujud. Dia menikahi Uda Nasvi, yang ternyata orang Sumatera Barat juga. Berhubung ini Ratu Solok yang nikah, adat pernikahannya lengkap! Senang, gue bisa ikut menyaksikan hampir semuanya, dan numpang nangis di hampir semua acara.

Malam Bainai
Ini gabungan antara prosesi siraman dan pemasangan daun pacar di kuku sang calon mempelai wanita yang mirip sama Mapacci kalo di Makassar. Siramannya bukan siraman yang sampe basah kuyup kayak biasanya, tapi hanya percikan. Katanya, dulunya adat mandi-mandi ini dilakukan di sungai, tapi di zaman sekarang, mandi di sungai nggak memungkinkan, jadi hanya dilakukan secara simbolis. Muthia sang Ratu Bidadari Solok diapit keluar dari kamar sama dua saudarinya, dan setelah mandi-mandi, dia diapit kembali duduk di singgasana, dan kain alas kuning yang dia lewati dilipat sama saudara lelakinya. Katanya, ini menyimbolkan bahwa saat Umik punya anak nanti, saudaranya jugalah yang bakal ikut bertanggung jawab melindungi  anak-anaknya Umik nanti. Di sini, semua keluarga Umik antusias banget ngajak kami menyaksikan jelas prosesi adat ini.
 
Setelah itu, Umik minta izin sama orang tuanya, untuk menikahi sang uda tercinta besok. Gue, Monde dan Bunga langsung banget nangis, hati kami terlalu lembut. Setelah Umik kembali duduk di singgasana, satu-persatu orang terdekatnya dipanggil untuk memasangkan daun pacar di kuku Umik. Gue kira ini khusus keluarga, ternyata MC minta perwakilan teman-temannya untuk ikut memasangkan daun pacar. Dan siapa yang namanya disebut? Yours truly, me. Mik, I hate you but I love you so much for this. Gue langsung salting parah karena harus tampil di depan orang banyak, dan untungnya kita bisa jaga sikap, nggak ngakak genit kayak biasanya.
Antara nahan salting dan ngakak
Di akhir acara, kami membuat kegaduhan. Pas lagi bikin boomerang, suntiang kecil (?) di kepala Umik lepas karena kena tangan Monde. Yang tadinya anggun, keluarlah aslinya. Umik pake teriak melengking genit! Helah~

Akad Nikah
Status Umik dari wanita lajang menjadi seorang istri berubah dalam hitungan detik. Di sini, nangisnya lebih heboh saat Umik minta izin, dan hati makin bergetar saat Nasvi juga nangis. Saat gue, Monde dan Bunga nangis lebay (lagi), Randi, Odis dan Brimo sok menyibukkan diri supaya nggak ikutan nangis. Duh padahal mah mereka juga berhati sensitif seperti kami. Oh iya, acara ini juga dihadiri Walikota Solok. Afdol sudah status umik sebagai Ratu Solok, yang sekarang memiliki Raja. 
Para perempuan galak berhati lembut

Resepsi Pernikahan
Rame! Umik dan Uda naik kereta kuda dari rumah Umik ke gedung acara, makin terasa aura Raja dan Ratunya. Saat jalan menuju pelaminan dan bertemu mata, gue takut aja Umik ketawa melengking genit kaya biasanya. Ternyata kali ini iman Umik kuat! Kami bangga, mik. Saat kami ikutan naik ke panggung untuk ngasih selamat, langsung dong heboh ketawa-ketawa lagi. Kali ini bukan cuma sama Umik, udah ada Nasvi, anggota baru geng kami. Cipika-cipiki sama Umik membuat muka gue tertampar-tampar suntiang, tapi ndak apa, itu tamparan suntiang pertama gue. Biasanya mah tamu yang minta foto banyak sama pengantin, lah ini si Umik minta foto berkali-kali, dan minta selfie-an. Waelaaaaah mik! Kami malah rame ngobrol di atas pelaminan macam nongski anak remaja, lupa masih ada antrian tamu. "Sebentar lagi mama balik bawa adek ya." kata Umik. Waelaaaaah mik~
Baju couple.
Di rangkaian acara pernikahan ini, kami merasakan kebaikan semua keluarga umik. Baik banget! Dari yang antusias ngajak kami ngeliat seluruh proses adatnya, sampe mengkhawatirkan kehidupan kami selama di Solok. Bahkan di atas pelaminan saat resepsi pernikahan, orang tua Umik masih memikirkan gimana kami pulang dari Solok. Di sela-sela semua acara, Umik juga rajin ngechat di waktu luangnya, nanyain apakah kami baik-baik aja dan kami kelaparan atau nggak, padahal mestinya dia cuma fokus sama acaranya. Terharu!

Dear Umik, I wish you an endless happy life. Thank you for being so kind and for being my friend. Semoga setelah menikah, kebocoan lo abadi.
Dear Nasvi, I know you're a great man and you're married to a great woman. I believe you will love and protect her every single second. Kalo Umik manja, kasih Shihlin aja, pasti langsung kalem.

Notes:
- Boco = Gila. Entah ini beneran bahasa Minang atau hanya karangan Umik. Nggak ada yang pernah tahu.
- Umik bukan Ratu Solok sungguhan. Tapi dia selalu mau dipanggil Ratu. Tapi dia nggak kayak Ratu. Tapi katanya dia Bidadari juga. Tapi dia juga nggak kayak Bidadari. Tapi dia cocok jadi Ratu Solok. Tapi entah kenapa gue merasa perlu meluruskan hal ini.

No comments:

Theme images by latex. Powered by Blogger.