'One: The World': Hello and Goodbye, Wanna One
Gue nonton Wanna One di Jakarta! Meskipun hati gue penuh cinta, ternyata kadang gue plin-plan. Ini konser yang gue pertimbangkan paling lama, juga beli tiketnya paling spontan.
Pengumumannya udah beberapa bulan silam, tapi gue tahan diri untuk nggak beli tiket. "Ah gue nggak secinta itu kok," tolak gue dalam hati. Saat tiket soldout, kebimbangan gue berkurang, karena gue bisa apa, toh tiketnya udah habis. Lagian WINNER juga udah mengumumkan bakal konser di Jakarta, jadi gue harus menyimpan uang gue untuk nonton WINNER. Hari sebelum konser, saat lagi "bersilaturahmi ke Mas Angkasa" bareng Joey dan Dhimas, gue iseng buka situs penjual tiketnya. Ternyata ada tiket tambahan yang dijual! Kebimbangan gue memuncak. Joey dan Dhimas membujuk gue untuk beli, dan gue kebanyakan mengucapkan kata "Tapi". Nyari alasan. "Mending lo nyesel kalo udah nonton daripada nyesel nggak nonton," kata Dhimas saat gue bilang kalau ini konser terakhir Wanna One di Jakarta sebelum bubar akhir tahun nanti. Dalam hitungan detik, gue klik sana-sini dan terbelilah itu tiket. Gue resmi akan ketemu para lelaki tersayang. Soal WINNER, gue bakal semakin rajin kerja biar cepat kaya dan bisa beli tiket konser mereka.
Entah kenapa gue bisa terjerumus ke dunia Wanna One ini. Gue bukan penonton Produce 101. Mulai kenal mereka karena mereka sering jadi bintang tamu di variety show. Di acara Master Key, gue berkenalan dengan Kang Daniel dan Ong Seongwu, yang sekarang jadi dua memberi favorit gue. Daniel yang suka ngomong asal sambil ketawa-ketawa sendiri, dan Ong yang cabe. Ong memang ajaib. Dia seleb baru, tapi udah berani songong di depan kamera. Me likey! Waktu mereka rilis 'Beautiful', alamakjang gue terjerumus terperosot ngejogrok! Ini lagunya enak banget, MV-nya juga menyentuh hati, apalagi Daniel dan Ong jadi bintang utamanya. Sampai sekarang pun, gue masih merinding kalau nonton MV ini.
15 Juli 2018 jadi hari pertemuan pertama kami. Baru sampai di ICE BSD, gue agak syok, gila ini rame banget! Serius. Banyak banget. Gue bertanya-tanya apakah venue di dalam nanti akan cukup. Ternyata banyak yang belum punya tiket, tapi tetap datang untuk memeriahkan. My kokoro is touched! Semoga next time bisa ketemu bias masing-masing ya guys!
Sejak masuk venue, banyak banget peringatan larangan ngerekam video atau motret, walau cuma pake ponsel. Saat konser dimulai, gue pikir emang bakal ketat banget, thank God, ternyata gue masih bisa ngerekam video. Dasar penonton bandel! Sepertinya sih karena gue di area standing, makanya masih bisa curi-curi.
Alamak gue rasanya kayak mimpi bisa melihat Wanna One langsung! Karena gue di kelas CAT 1, gue cuma bisa melihat jelas kalo mereka tampil di panggung bagian tengah yang menjorok ke penonton. Saat mereka di panggung utama, yah anggap aja lagi listening party, ada suara, nggak ada wujudnya. Sedihnya, lagu yang menjerumuskan gue, 'Beautiful,' dibawakan di panggung utama. Tak apalah, minimal gue bisa ikut sing along karena cuma ini lagu mereka yang liriknya gue hafalin. Omong-omong, walau bias gue adalah Daniel dan Ong, menurut gue Minhyun itu member paling cakep melalui layar laptop dan ponsel. Nah, setiap tampil di panggung tengah, Minhyun lumayan sering ke sisi tempat gue nonton, dan dia emang cakep guys! Kalem menenangkan
Lai Guanlin.
Ada percikan kejutan dalam kokoro gue saat dia tampil di depan gue. Ternyata dia segitu cakepnya! Gue kira, gue bakal heboh lihat Daniel atau Ong, atau bahkan Jihoon. Ternyata percikan itu malah untuk Guanlin. Dedek-dedek bias, maap noona selingkuh. Jisung juga lumayan sering tampil di depan gue, dan dia rajin banget dadah-dadah sambil ketawa-ketawa menggoda penonton. Jihoon juga tolong dong kenapa pakai kacamata, sengaja menggoda noona ya?!
Konser sempat dihentikan selama sekitar setengah jam karena penonton bagian depan berdesakan. Yang bikin kesel? Bukan salah penonton, venue-nya memang overloaded! Panitia meminta penonton mundur, tapi gue pun yang udah di belakang, dekat barikade, bingung harus mundur ke mana lagi. Mepet. Untungnya fisik gue udah terlatih untuk berdesakan di KRL waktu kerja kantoran. Kasian dedek-dedek banyak yang sesak dan hampir pingsan, jadi nggak menikmati konser. Yang bikin salut, di tengah kekacauan itu, beberapa kru sibuk ngipasin penonton!
Setelah situasi mulai lumayan terkendali, konser berlanjut. Untungnya mereka nggak ngurangin setlist kayak Westlife tahun 2011 lalu! Konser berlanjut seolah-olah nggak terjadi apa-apa, dan gue bahagia luar biasa waktu Daniel, Jaehwan dan Woojin yang tergabung dalam unit Triple Position membawakan 'Kangaroo'. Lagu ini mungkin ada di Top 3 lagu Wanna One favorit gue, apalagi itu lagu ciptaan Zico. Have I told you that I adore Zico?! Saat membawakan lagu ini, mereka bertiga keliatan bisa lebih bebas have fun, ke sana-kemari, main-main sambil nyanyi.
Ong Seongwu dan Daehwi yang tergabung dalam unit The Heal membawakan 'Sandglass.' Biasanya, dua member ini paling heboh dan cabe, tapi saat membawakan lagu ini, mereka seperti orang yang berbeda. Vokal mereka sungguh terbaik di Wanna One!
Unit Lean on Me yang terdiri dari Jisung, Sungwoon dan Minhyun membawakan 'Forever and a Day.' Gue udah merinding siap-siap nangis, walau nggak ngerti artinya, rasanya ini lagu perpisahan sama Wannables. “Is this a dream? I wish it was forever…” Aku juga mau Wanna One ada selamanya!
Karena setelah Wanna One bubar nanti, para membernya harus berjuang lagi, minimal publik udah harus tahu kemampuan individu mereka. Seperti di konser JBJ yang menunjukkan aksi individu para membernya, konser ini pun begitu. Ada Guanlin, Daniel dan Minhyun yang sempat menari solo. Ada Jaehwan juga yang nyanyi ballad solo, juga Daehwi dan Ong yang walau nyanyinya berdua, yah cukuplah untuk memamerkan kemampuan vokal masing-masing.
Akibat insiden sebelumnya, konser selesai lebih lambat. Udah nggak ada kereta untuk ke Bekasi. Okelah, gue rela naik Grab aja. Saat gue buka aplikasi, dari BSD ke Bekasi ongkosnya 300 ribuan. Karena kepepet, yaudah gue tetap konfirmasi pemesanan, yang ternyata gagal! Di BSD saat itu emang lagi banyak acara karena bertepatan dengan Final Piala Dunia 2018. Fix. Gue terdampar. Jangankan mobil, nyari Gojek aja susah banget. Gue coba buka Grab lagi, dan ternyata harganya naik jadi 700 ribuan. WTF?! Nggak ada cara lain. Gue harus menginap. Gue langsung buka aplikasi pemesanan hotel dan langsung booking Pop! Hotel di dekat ICE. Gue ajak Era, yang juga sedang terdampar, untuk menginap bareng. Kata Era, beberapa menit setelah gue ngajak, dia buka aplikasi pemesanan hotel, dan kamar di hotel itu udah habis. We're so damn lucky! Thank you, Universe!
Walau ternoda insiden berdesakan dan terdampar, gue bahagia memutuskan nonton Wanna One. Kalo gue nggak nonton, mungkin gue bakal menyesal berkepanjangan karena ini bakal terakhir kalinya ngeliat mereka bersebelas sebagai Wanna One. Next time, mereka pasti udah sama grup masing-masing.
(Read: Konser Wanna One ‘One The World’ di Indonesia: Belum Move On!)
No comments: