Seohyun dan Temannya di Gili Trawangan.
Gubuk manis kesayangan |
Tapi sayangnya itu cuma imajinasi. Muehehehe! Ada beberapa momen khusus di Gili Trawangan yang gue dan Monde alami, dan entah udah berapa juta kali kami berulang-ulang ngebahas momen ini.
1. Orang Asing di Warung Warna
Warung fancy |
Malam itu, gue dan Monde nggak begitu pengen makan nasi, jadi kami memutuskan untuk nyari pizza. Mata kami tertuju pada Warung Warna, entah kenapa. Namanya emang "warung", tapi bentuknya malah kayak restoran outdoor fancy. Lagi-lagi, cuma kami pelanggan orang Indonesia yang makan di sini saat itu. Saat kami masuk, kami disapa dengan ramah sama petugasnya. Lagi nunggu makanan, tiba-tiba ada seorang lelaki yang ikutan duduk di meja kami, ngajak main domino. Awalnya gue dan Monde agak takut, takut dihipnotis atau ditipu. Kami mulai relax saat semua petugas Warung Warna bercanda akrab sama orang ini. Salah satu petugas bahkan bilang "Mbak, kalo dia kalah, minta makanannya nggak usah bayar!" Akhirnya kami kenalan. Nama orang itu Ricky, dan nama ibunya juga Monica. Kami jadi main domino beberapa ronde sambil ngobrol seru yang sering ditimpali petugas di pantry. Di akhir permainan lelaki itu mengaku "saya manajer restoran ini." Laaaaah! Hahahaha! Waktu itu lagi hujan dan sedikit berpetir. Salah satu petugas yang dari tadi paling berisik dan paling kocak datengin meja gue dan Monde dengan muka serius: "Mbak, saya takut petir." Laaaaah pake curhat dulu! Kocak! Selain makanannya yang enak, keseruan petugas restoran ini jadi pengalaman yang menyenangkan selama kami di Gili!
2. Dikira Turis Asing
Selain warga lokal, memang gue jarang lihat turis Indonesia yang menginap di Gili Trawangan. Biasanya mereka nginep di Lombok dan cuma mampir di Gili Trawangan waktu siang. Karena itulah kami cuma ketemu turis asing selama di penginapan dan restoran. Saking jarangnya turis Indonesia, dua kali gue dan Monde dikira turis asing. Waktu jalan kaki di malam pertama kami di Gili Trawangan, tiba-tiba ada warga lokal yang nyapa. "Sedang pusing-pusing ya?" Gue dan Monde bengong. Sambil ngecek kepala masing-masing apakah kami lagi pusing tapi nggak nyadar. (?) "Oh orang Indonesia ya?" kata orang itu waktu dia nyadar gue dan Monde cuma bengong sambil senyum awkward. "Saya kira orang Malaysia. Makanya tadi saya tanya. Pusing-pusing maksudnya keliling." YAELAAAAAH!
Besoknya, kami ikutan snorkeling di Gili Air dan Gili Meno. Saat kami naik ke perahu dan petugasnya dengar gue dan Monde ngomong Bahasa Indonesia, petugas itu malah bilang "Mbak, tadi saya kira orang Korea." Saat itu juga gue merasa mirip Seohyun.
3.Nggak Punya Teman! :(
Saat baca review di Trip Advisor tentang Gili la Boheme Sister, banyak cerita seru yang bilang mereka dapat teman baru. Gue dan Monde jadi optimistis bakal dapat banyak teman juga. Memang, hari pertama di sana, kami ngobrol panjang lebar sama satu ahjussi asal... Prancis, mungkin. Di penginapan ini memang ada dapur dan common area yang dijadikan tempat nongkrong para pelancong. Malamnya, gue dan Monde bertekad akan nimbrung. Oke, kami dengan pedenya langsung ke common area, yang udah ada lingkaran turis asing lagi bercengkrama. Gue dan Monde duduk di dekat mereka dengan awkward, nggak enak memotong obrolan mereka, jadi cuma nunggu ada yang ajak kami ngobrol. EH NGGAK ADA DONG! Setelah setengah jam duduk di sana, kami akhirnya berpindah ke dapur. Di penginapan itu ada dapur yang bisa sesukanya bikin pancake. Selama di dapur, kami juga bingung mau ngapain. Mau bikin pancake, nggak tau caranya. Mau ngajak orang asing ngobrol, kami canggung. Akhirnya kami juga nggak ngapa-ngapain! Cita-cita kecil kami untuk punya teman baru musnah sudah. Kami memang hanya ditakdirkan berdua. Seohyun sedih.
4. Everything in Gili Trawangan
JUST. EVERYTHING.
I miss Gili Trawangan so freaking much. Doakan Seohyun cepat kembali ke Gili Trawangan ya guys!
(Read: Memori Penuh Warna di Gili Trawangan)
I miss Gili Trawangan so freaking much. Doakan Seohyun cepat kembali ke Gili Trawangan ya guys!
(Read: Memori Penuh Warna di Gili Trawangan)
No comments: