Ketemu Anne-Marie, Alan Walker dan Ngobrol Bareng Slot Machine
Selain Stray Kids, gue juga bertemu Anne-Marie, Alan Walker dan Slot Machine di Spotify on Stage 2018 lalu. Biarkan si gadis baper ketemu artis ini mengenang momen hari itu.
Anne-Marie
Anne-Marie, yang gue kenal karena Monde ngefans berat dan selalu menyanyikan lagunya saat karaokean, menjadi tamu pertama di konferensi pers pagi itu. Pagi menuju siang sih, soalnya perut gue mulai lapar. Ehehe. Kesan pertama gue tentang orang ini: menyenangkan banget!
Dia banyak ketawa-ketawa renyah, dan gue gemas banget dengar tawa dia. Naksir! Dengan sebagian besar lirik lagunya yang relatable sama kehidupan nyata, Anne-Marie humble banget. Dia cerita, dia ingin fansnya menganggap dia sebagai manusia biasa, bukan manusia istimewa. Dia pengen sesekali nongkrong bareng fansnya. Oh iya, dia juga awkward saat berpose untuk dipotret, persis kayak gue.
Gemas! |
Walau nggak tahu lagu-lagunya selain yang sering dinyanyikan Monde, saat konser, ternyata banyak lagunya yang familier! "Oh, ini lagu dia?!" Berkali-kali gue ucapkan Ke Monde.
Slot Machine
Slot Machine adalah band rock asal Thailand. Gue baru dengar nama Slot Machine beberapa hari sebelum hari H, dan baru dengerin lagunya H-1. Ternyata lagunya enak! Gue jadi menantikan penampilan mereka di Spotify on Stage. Kata Tae, teman Thai gue, band ini terkenal banget di negeri asalnya. Di konferensi pers, jawaban mereka pendek-pendek, yang cukup bikin deg-degan karena setelahnya, gue akan mewawancarai mereka. Mungkin karena Bahasa Inggris yang agak terbatas.
Gue dapat giliran wawancara pertama. Saat masuk ruang interview, semua keresahan gue lenyap karena mereka menyambut gue dengan ramah sambil berjabat tangan, dilanjutkan ngobrol ringan soal Nasi Padang sebelum wawancara. Foet sang vokalis paling sering jawab pertanyaan, Gak sang bassis melengkapi jawaban dengan semangat, Vit sang gitaris hanya senyum-senyum semringah dan penuh keramahan. Gak yang awalnya gue kira serem, ternyata malah paling ceria saat menjawab, apalagi waktu dia cerita soal pengawalan waktu tiba di Jakarta. Kegugupan gue sebelum interview ternyata gak ada gunanya. Saat interview, jawaban mereka panjang, dijawab dengan antusias, lengkap dengan logat Thailand yang kental. Ternyata mereka menyenangkan. Gue hanya dikasih durasi 10 menit untuk wawancara, jadi gue harus menyudahi obrolan singkat itu. Foet bilang, “Lho kok udahan? Rasanya baru sebentar!” I wish we could talk for hours! Kami pun bertukar bahasa. Mereka mengucapkan “Terima kasih”, gue mengucapkan “Kapunka” (Entah gimana ejaannya). Saat mau foto, mereka ngajarin gue berpose pake simbol segitiga mereka yang artinya wisdom.
Di acara konser, mereka jadi penampil pertama dan ternyata seru banget gila! Mereka jago bikin penonton ikutan heboh. Aksi panggung mereka enerjik dan seru parah. Suara vokalisnya menggelegar, tinggi gilak! Semua penonton jadi ikutan heboh, gak nyangka band yang sebelumnya namanya asing, kini bikin penasaran.
Simak obrolan gue dan Slot Machine di sini.
Alan Walker
Dari ruang wawancara, gue bergegas kembali ke ruang konferensi pers, khawatir melewatkan giliran Stray Kids. Ternyata konferensi pers belum dimulai lagi usai lunch break. Beberapa menit kemudian, Alan Walker masuk ke ruang konferensi pers, berjalan tepat di depan gue.
Kutuklah gue sesuka hati karena kalau disuruh nyebutin lagu-lagu Alan Walker, gue nggak akan bisa jawab. Waktu pertama kali lihat logo Alan Walker pun, gue kira itu logo Sleeping With Sirens. Gue tahu ada DJ terkenal bernama Alan Walker, tapi gak tahu lagunya yang mana aja. Gue baru beneran dengerin karya dia waktu dia berkolaborasi sama Lay ‘EXO’ di lagu Sheep. Di konferensi pers, pikiran gue fokus pada, "Dia nggak nyesek selalu pake masker?" Kurang berfaedah memang. Dia sempat cerita, setiap dia ke Indonesia, senang rasanya banyak yang pakai merchandise dia, di jalanan pun banyak yang pakai. Andai dia tahu... the power of bajakan.
Di Spotify on Stage, dia tampil terakhir. Gilak! Gue akhirnya tahu kenapa dia segitu terkenalnya. Panggungnya keren parah! Lagu-lagunya pun ternyata familier. Lightingnya jutaan kali lebih keren daripada artis-artis sebelumnya. Crowdnya rame, seru, tapi gak rusuh kayak.... ah sudahlah. Sayangnya gue sudah terlalu capek karena mengikuti rangkaian acara ini sejak pagi. Saat orang-orang berpesta ria, gue ngumpet di pojokan, di samping tong sampah. Gue pun sadar, gue memang gak cocok jadi anak party. Baru jam 10 malam, rasanya gue udah pengen ngumpet dari dunia. Tapi serius, penampilan Alan Walker keren menuju puncak!
No comments: