WINNER di Jakarta: Sebahagia Itu

6:30 PM
Kebaikan apa yang pernah gue lakukan di masa lalu, hingga gue diberkahi kesempatan menyaksikan Mino menyanyikan 'Turn Off the Light' secara langsung? Seistimewa itu.

Mungkin ada yang bertanya-tanya, sebenarnya grup Korea mana sih yang gue suka? Kok gue sering kecentilan sama banyak nama? Yah, walau nggak ada yang bertanya-tanya karena gue nggak sepenting itu, anggap aja ada biar bisa gue tulis begitu. Wk. CNBLUE tentu grup terfavorit gue, semacam tingkat teratas gitu. Di tingkat setelahnya ada banyak, dan WINNER salah satunya.

Saat mereka mengumumkan bakal konser di Indonesia, gue gegulingan di kasur macam orang gila. Begitu girangnya! Gue nggak ingat kapan benih cinta gue untuk WINNER mulai bertunas macam biji kecambah. Mungkin saat gue memutar 'Really Really' di Spotify sepanjang waktu sampai adek gue protes "Lagumu ini doang?" atau saat gue mulai ngikutin variety show New Journey to the West yang menampilkan kelakuan ogeb Mino. Yah, cinta memang sulit dijabarkan, walau nilai aljabar gue waktu SMA selalu bagus.

Seperti biasa, gue datang ke venue saat konser sudah akan dimulai. Dasar jompo, encok kalau berdiri lama. Saat WINNER muncul di panggung dengan lagu 'Empty', gue merasa emosi gue meletus macam balon hijau dor rupa rupa warnanya. Di bagian yang mestinya dinyanyikan Taehyun, sempat ada rasa rindu, tapi gue harus move on dari si mantan. Dengan kostum keren berwarna biru-putih, serasi dengan Tennis Indoor Senayan yang penuh nuansa biru-putih Inner Circle malam itu, gue merasa WINNER adalah jodoh gue karena biru adalah warna favorit gue. Penting gak?! Untungnya Tennis Indoor Senayan ini nggak terlalu besar, jadi WINNER terpapar nyata di depan mata gue. 

Yoon sang leader sekaligus member termuda, terasa paling akrab sama penonton karena paling sering berbicara. Bahasa Inggrisnya ternyata bagus, walau sering baca teks. Seperti biasa, artis Korea menggoda penonton dengan mengucapkan kalimat-kalimat Bahasa Indonesia. "Sayang, aku cinta kamu," kata Yoon dengan suara rendah menggoda macam nilai tukar rupiah. Maap dek, hatiku sudah untuk Mino. Hoony dan Mino lebih banyak diam, tapi sesekali bicara dengan Bahasa Inggris terbata-bata. Mana nih si Songgarak yang Bahasa Inggrisnya dapat nilai A di New Journey to the West Season 2,5?! Jinu si member tertua yang paling diam, sepertinya Bahasa Inggris dia paling nggak lancar, karena Yoon beberapa kali harus menjelaskan sesuatu ke dia dalam Bahasa Korea. Yoon bahkan sampe menjelaskan ke dia soal Jakarta yang terletak di Pulau Jawa. Ndak apalah, kamu tetap menghangatkan hatiku mz. Mereka semua berkali-kali ngomong "Mantul!" Heh ini siapa yang ngajarin sik?!

Sebelum sesi penampilan solo, sembari menunggu Mino bersiap, Yoon ngomongin Nasi Goreng dan Rendang di atas panggung, sambil ngajak-ngajak Hoony dan Jinu, walau dicuekin. Wk. 

Nyari temen ngomongin Nasi Goreng
Tibalah sesi penampilan solo, dengan Mino cintaku sebagai penampil pertama. Dia seolah-olah dikirim alam semesta untuk mewujudkan impian gue dengan membawakan 'Body' dan 'Turn Off the Light'. Ada satu kata yang agak menggelikan bagi gue dan entah apa definisi pastinya, tapi kata ini muncul pertama kali saat gue memikirkan soal Mino: Seksi. Kata itu mulai melekat karena 'Body' dan 'Turn Off the Light'. Padahal gue gak ngerti liriknya, tapi dua lagu itu terasa seksi banget. Kalo lagi kerja di kamar gue yang gerah, saat 'Turn Off the Light' diputar, gue berasa lagi meditasi di pegunungan saking seksi dan ademnya lagu ini. Mak! Kundak mau pergi dari sisi Mino! Beneran seksi saat ngebawain lagu ini! Help! My kokoro!


Yang kedua, ada Jinu yang ngecover 'Untitled, 2014' milik G-Dragon. Mentang-mentang GD lagi menjalankan wajib militer, lagunya dipinjam dulu ya! Jinu ini ternyata member paling cakep lho! Apalagi sekarang rambutnya warna hitam dan dibiarkan jatuh, macam cowok di Webtoon. Mulai bernyanyi di panggung utama, musik kemudian berhenti dan lampu mati. Saat lampu kembali menyala, ternyata Jinu udah pindah posisi ke ujung lidah panggung dan lanjut bernyanyi menyelesaikan lagu ini.


Selanjutnya ada Yoon, yang kemudian bisa gue konfirmasi bahwa dia adalah bias wrecker gue. Dia membawakan 'It Rains', lagunya waktu masih jadi penyanyi solo. Sungguh, vokalnya menyentuh kokoro gue yang sensitif ini. Dia juga sempat menyanyikan sedikit 'History' One Direction. Dalam hati gue memohon "Please abis nyanyiin lagu ini, jangan bubar kayak penyanyi aslinya!" Setelah itu, puncak penampilan solo dia. Dia ngecover 'Instinctively' Yoon Jong Shin, sambil main gitar! Rompi khas boybandnya dilepas, jadi cuma paket sleeveless t-shirt, tampilannya ala rocker banget! Ini dia yang noona suka!


Terakhir, ada Hoony sang rapper dan penari utama. Dari keempat penampilan solo, menurut gue penampilan dia paling seru, dengan lebih banyaknya efek lampu dan api-api (?) dengan punch yang bikin histeris. Dia sempat ngecover 'Ringa Linga' milik Taeyang. Super sekali guru besar The Big Dipper kita ini.


Saat membawakan 'Really Really', terjadi insiden kecil di panggung. Api di panggung sebelah kiri sempat berkobar cukup besar, hingga dua petugas gercep memadamkan. Insiden ini ternyata nggak ngaruh buat WINNER, karena mereka tetap lanjut berjoget ria dengan serunya.


Saat mereka sedang berganti kostum di balik panggung, di layar panggung ditayangkan semacam film pendek. Ceritanya keempat anak WINNER ini masih kecil, dan nonton TV, bahwa ada harta karun di suatu tempat. Kemudian mereka berkhayal, kalau nemu harta karun, mereka mau ngapain, ya?

Kemudian muncul skit yang kocak dan nyebelin.

Di skit khayalan Yoon, dia membayangkan kalau punya harta karun, dia akan bisa minum Yakult sepuasnya. Kulkasnya akan penuh Yakult. Saat dia ngapain aja, selalu ada Yakult. Siapa yang bertugas jadi Bu Yakult? Jinu. Di khayalan Jinu, dia ingin punya banyak baju. Tapi kocaknya, di adegan dia buka lemari, bajunya sama semua! Namun ada satu bajunya yang hilang dan dia teriak-teriak manggil emaknya, sampe emaknya nyariin baju itu. Siapa yang jadi emaknya? Yoon. 


Selanjutnya khayalan Mino. Dia berkhayal jadi pelukis kaya, dan Yoon menjadi asistennya. Dia sampai punya krayon khusus yang dibuat tahun 1971 (?). Dia mau melukis dan semuanya sudah disiapkan sama asistennya. "Modelnya udah siap belum?" kata Mino. "Tenang Pak, sudah!" kata Yoon. Saat pintu dibuka, dari kejauhan muncul siluet. Semakin dekat, siluet itu semakin jelas wujudnya. Ternyata itu Hoony dengan rambut pirang kuncir dua, menari dan berlompatan ceria. Kzl! Khayalan terakhir, khayalan Hoony yang menjadi CEO sebuah perusahaan. Kali ini Mino yang jadi sekretarisnya. Gaya Hoony macam chaebol sombong nyebelin tapi kaya. Saat Mino nyebutin jadwalnya untuk hadir di penayangan perdana Pororo, Hoony nyetopin dia. "Apa lo bilang? Pororo? GUE SUKA BANGET PORORO! AYO NONTON!" Kemudian mereka berdua bersikap ala anak TK. Gemes dan kzl wey!

Salut banget buat Inner Circle, fandom WINNER. Mereka tertib dan menyenangkan. Gak pake dorong-dorongan saat nonton. Meskipun gerbang telat dibuka, mereka gak ngamuk dan tetap mengantre dengan rapi. Saat member WINNER lagi berbicara, mereka diam dan mendengarkan. Paling merinding saat jeda menuju encore. Biasanya, penonton akan berteriak serentak untuk meminta encore. Berbeda dengan IC. Mereka menyanyikan chorus 'Movie Star' on repeat sekitar 7 menit sambil angkat banner bertuliskan 위너는 우리의 무비스타 (Winner is our Movie Star), lengkap dengan cahaya biru dari lightstick dan lightring, ditambahkan dengan lampu ponsel. Indah banget!


Tanpa aba-aba, WINNER langsung muncul dari bawah panggung dengan membawakan 'Don't Flirt'. Heyyy don't flirt apaan?! Kalian napas aja udah berasa flirting wey! Kali ini mereka tampil lebih santai dengan memakai kaus biru official mereka. Really Really dibawakan lagi. Tak apalah, ini lagu tercintaku. Di sesi ini, mereka lebih leluasa keliling panggung. Sebagai lagu terakhir, 'Everyday' kembali dibawakan, tapi kali ini versi remix. Seru banget! Lagu penutup yang sempurna! Mereka berlompatan mengajak penonton heboh sambil membuat kenangan indah malam itu. Gue tentunya heboh ikut jejingkrakan, nggak mau melewatkan momen.

Hampa rasanya saat harus menerima kenyataan bahwa konser telah selesai. Rasanya, malam itu jadi salah satu malam terbahagia gue. Konser itu jadi salah satu konser yang paling gue nantikan, sampai gue nggak bisa tidur di malam sebelumnya saking girangnya. Semakin indah kenangan konsernya, semakin sulit gue bisa move on


No comments:

Theme images by latex. Powered by Blogger.