Lesson Learned: Kansai, Japan
Arashiyama Bamboo Grove |
Sebagai first-timer di Jepang, banyak hal-hal yang bikin gue amazed dan kadang mengutuk diri sendiri. Berikut 30 hal yang paling gue ingat soal Jepang.
- Sederhana tapi penting: bawa dompet koin!
- Orang Jepang se-helpful itu. Nggak perlu khawatir kalau nggak ngerti Bahasa Jepang sama sekali.
- Selalu ingat pintu keluar stasiun ke tempat tujuan.
- Street food canggih. Pesan di mesin, masukkan koin, serahkan struknya ke petugas supaya pesanan dibuatkan.
- Vending machine di mana-mana, di tempat terpencil sekalipun.
- Walau di tempat yang sangat ramai, gandengan tangan pasangan yang lagi kasmaran nggak akan terputus!
- Perhatikan informasi soal gerbong kereta. Beberapa gerbong ada yang bangkunya harus dipesan dan bayar biaya tambahan. Beberapa kereta suka pisah gerbong untuk menuju tempat berbeda.
- Di eskalator Osaka, berdiri diam di sebelah kanan karena yang kiri untuk orang yang buru-buru. Di eskalator Kyoto, mestinya berdiri di kanan juga, tapi sering nggak ditaati. Jurusnya? Ikutin aja orang paling depan, dia berdiri sebelah mana.
- Jepang sepenuhnya bersih? Nope. Gue lihat banyak sampah berserakan di trotoar area Tsuruhashi.
- Gue ahli naik kendaraan umum, tapi jalur kereta Osaka merenggut status gue sebagai anak kereta tulen. Nyasar all the time.
- Konbini is lyfe. Puddingnya dibuat di surga. Pudding Ohayo dan Cheese Pudding 711 yang terbaik! Btw, disebutnya "Purin" bukan "Pudding".
- Sandwich telur konbini ENAK BANGET! Sandwich telur Lawson paling enak!
- Nggak usah nyari kopi enak di Jepang.
- Harga air mineral 2 liter lebih murah (93 yen) dibandingkan air mineral 550 ml (100-120 yen).
- Orang Jepang terlalu cuek, nggak menegur orang tak tertib di publik, jadi sadar diri aja, jangan kayak orang-orang yang gue temui di Yoshikien.
- Penonton konsernya ada yang kalem banget, ada yang heboh banget. Nonton band rock, penonton cuma tepuk tangan ringan dan goyang kepala. Nonton grup idola cewek, dari abege sampai bapak paruh baya bisa ikutan joget loncat-loncat di pinggir jalan.
- Orang Jepang suka memotret tempat bagus yang mereka lihat, walau tempat itu setiap hari mereka lewati. Beda sama gue yang malas motret Jakarta.
- Hampir semua orang pakai iPhone.
- Selalu bawa paspor demi belanja bebas pajak dan karcis masuk tempat wisata gratis. (Biasanya, paspor gue tinggalkan di penginapan, cuma bawa fotokopinya aja saat berkeliling kota.)
- Saat kereta ramai, ada pengumuman, "Jika Anda mengalami groping atau pelecehan seksual lain, mohon segera laporkan pada petugas." Beda sama Indonesia yang, "Makanya mbak, jangan pake baju seksi. Kucing dikasih ikan asin ya mana nolak. Maaf, sekadar mengingatkan." Fyi, kucing gue nggak suka ikan asin, so your argument is invalid.
- Main HP di kereta boleh kok. Namun saat kereta lagi ramai atau bagi orang yang berdiri di depan bangku prioritas, main HP itu haram hukumnya.
- Kebingungan dan nggak berani nanya orang karena takut nggak ngerti bahasanya? Carilah bagian informasi. Hampir semua petugas informasi bisa berbahasa Inggris.
- Selalu perhatikan ramalan cuaca sebelum pergi. Walau hari cerah, tapi ramalannya bilang nantinya bakal turun hujan, percayalah. Bawa payung!
- Air putih di restoran selalu dingin atau pakai es batu, walau saat cuaca dingin.
- Hampir di semua restoran disediakan tempat untuk taruh tas, baik itu cantelan di bawah meja atau bak di samping meja. Jadi kita nggak perlu memanggu tas, apalagi taruh di atas meja.
- Loker koin is lyfe.
- "Sumimasen" adalah kata yang paling sering digunakan selama di sana.
- Gue sangat cinta toilet di Jepang. Selalu canggih dan bersih, baik toilet umum di mall, di stasiun, di atas kereta, maupun toilet di pinggir hutan.
- Nggak perlu merasa takut antrian diserobot orang karena orang Jepang sangat taat ngantri.
- Wajah Arashi ada di mana-mana. Legendaris sekali lima anak Papa Johnny ini! Matsujun paling ngehits!
- BTS, Tohosinki (TVXQ!) dan TWICE are K-pop gods.
- Di Jepang nggak ada Hokben atau sepatu Wakai! Wk.
- You'll always want to come back.
No comments: