Perjalanan Tak Terencana di Singapura
Sebelum mengejar cinta di Thailand, gue dan Monde harus transit di Singapura selama 16 jam. Rencana awalnya, kami mau ikutan Free Tour yang disediakan Changi Airport buat keliling Singapura gratis, demi menghemat dana kami para traveller hemat ini. Begitu tiba di booth pendaftaran di sore hari, ternyata tur malam itu udah penuh! Rencana jalan-jalan gratis gagal! Kami memutuskan jalan-jalan sendiri aja keliling Singapura. Gue bersyukur jadi warga ASEAN karena antrean imigrasinya lebih pendek dibandingkan antrean umum. Sempat deg-degan karena ini pertama kalinya gue keluar bandara selagi transit, tapi ternyata gampang banget, tinggal bilang aja mau jalan-jalan beberapa jam mumpung lagi transit, makanya nggak perlu isi alamat penginapan di Arrival Form, karena emang nggak pake nginap.
Buddha Tooth Relic Temple |
"Ayo buruan cari makanan!" |
Karena kelaparan parah, kami langsung naik MRT menuju Chinatown, berniat mau kalap makan. Sampe sana, kami baru sadar. Kan Singapura mahal yak, lima puluh ribu cuma dapat nasi dan ayam, yaelah kalo pecel ayam tenda bisa dapat empat porsi! Selesai makan, kami sebentaran keliling Chinatown dan foto-foto di Buddha Tooth Relic Temple. Sweet banget, lagi ada orang senam di depan Temple! Setelah matahari terbenam, gue dan Monde kembali ke stasiun MRT, berencana lanjut ke Gardens by the Bay.
Zonk.
Gue lupa itu di stasiun mana. Entah kenapa gue malah turun di stasiun Raffles Place. Begitu keluar stasiun, rasanya ada yang aneh, di papan petunjuk nggak ada tulisan Gardens by the Bay. Gue baru inget, mestinya gue turun di stasiun Bayfront. Dammit! Karena males naik MRT lagi, kami menyusuri apa yang ada aja. Keluar ke arah Merlion Park, kami jalan-jalan santai di pinggir sungai dekat Fullerton Hotel. Rasanya segar banget nongkrong di pinggir sungai yang bersih yang dikelilingi gedung-gedung pencakar langit dengan lampu-lampu yang bagaikan bintang darat. (Bintang darat apaan?! #gagalpuitis) Di seberang sungai, tampak keramaian yang bikin gue sama Monde penasaran.
Civic District Outdoor Festival |
Setelah melewati jembatan yang bikin berasa di Eropa, kami sadar bahwa nyasar kami itu penuh berkah! Ternyata lagi ada acara, Civic District Outdoor Festival namanya, yang penuh booth jualan barang-barang handmade seniman Singapura, ada panggung musik, pertunjukan proyektor, juga banyak acara lain di beberapa museum di sekitar area itu. Rasanya seneng banget duduk di rerumputan, piknik dan berbaur dengan warga lokal. Ada bean bag, tikar bahkan hammock yang disediakan untuk duduk-duduk menikmati keramaian malam. Gue dan Monde juga puas keliling dua museum, yang bikin kami sadar, Indonesia butuh museum kayak gitu! Museumnya wangi, gak bau apek. Barang-barangnya juga terawat dan suasananya modern. Sayangnya kami nggak berani motret, karena nggak ada yang motret juga. Seriously, terkadang nyasar itu malah seru!
Anyway, gue menyaksikan kejadian sweet! Mungkin gue bandel karena nguping pembicaraan orang, tapi ini terlalu sweet untuk diabaikan! Waktu lagi di MRT, ada seorang cewek lagi baca buku. Di stasiun selanjutnya saat ada penumpang naik, ada yang nyapa cewek itu, dan cewek itu langsung heboh. Ternyata yang nyapa dia itu adalah penulis buku yang lagi dia baca! Astaga what are the odds?! Gue pengen gitu, lagi nonton video Sleeping with Sirens di kereta, eh tiba-tiba ketemu Kellin Quinn!
Kolam Koi |
Kami kembali ke Changi untuk menginap semalam di airport. Damn I love Changi! Di bandara ini ada Oasis Lounge, tempat buat tidur orang-orang yang transit lama. Emang untung-untungan supaya bisa dapat kursi tidur, tapi untungnya gue dan Monde dapat! Yay! Jadilah kami bobok semalam di sana, meskipun tiap jam gue harus bangun karena kedinginan, nggak bawa selimut. I was so dumb! Tempatnya juga relatif aman buat barang-barang bawaan. Have I told you that I love Changi? Kali ini gue sempat berkeliling Changi yang emang banyak tempat hiburannya. Selain Oasis Lounge plus komputer buat internetan dan wifi kencang yang bisa dipake sepuasnya, gue dan Monde mengunjungi taman kayak Kolam Koi, Enchanted Garden, bahkan Sunflower Garden yang bagus banget buat ditongkrongin sambil liatin pesawat. Ada juga semacam bioskop mini yang memutarkan film yang masih cukup baru. Waktu gue ke sana, bioskopnya lagi menayangkan Independence Day: Resurgence. Ada juga Entertainment Deck, tempat untuk main Playstation/Xbox dan game pc macam di warnet. And Oh! Massage chairs are the best! Norak banget gue dan Monde main-mainin semua tombol di kursi pijat ini sambil makan Pop Mie. Yes, kami bisa bikin Pop Mie, karena bandara ini juga nyediain dispenser air panas. Mau ke Singapura dan menghemat dana sehari? Silakan nginep dan keliling Changi Airport sepuasnya!
Enchanted Garden |
Dispenser air! |
*Photos by Monde
(Read: When in Singapore)
Semua ada di Changi!
ReplyDeleteSingapore emang apik dengan segala modernitasnya 🙌